Babi adalah Simbol Ketaatan Manusia




Post ini adalah murni pemikiran gue tentang Babi. Semoga saja post ini tidak mengandung unsur SARA. Tidak juga mengandung Isyana SARAsvati , tapi kalau dia sudah pakai hijab sperti ini, itu lain ceritanya...



Atau buffer dulu aja ya, biar engga serius-serius banget






Lanjut..

Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing. (wikipedia Indonesia)

Menurut gue sekarang ini orang begitu memandang babi sebagai makhluk yang hina dan harus dijauhi. Padahal paradigma mereka tentang babi itu salah. Analoginya adalah seperti kita menjauhi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Bukan berarti menyamakan atau menganggap rendah ODHA, justru gue ingin mengubah cara pandang yang salah ini. Perilaku yang salah masyarakat adalah mereka mengucilkan, mendiskriminasi, dan menjauhi ODHA, padahal bukan orangnya yang harus dijauhi, tetapi penyakitnya. ODHA harus didukung dan dimotivasi untuk dapat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya. Begitu pula dengan babi. Babi haram hanya untuk dikonsumsi, baik itu dimakan, diminum, dihisap (pada filter rokok), atau dipakai (dikhawatirkan akan ditelan zat-zat babinya) dan penggunaan lain yang melibatkan setiap mikro dari molekul babi ini.

Namun, tidak sepantasnya babi didiskriminasi dan dikucilkan, bahkan ketika babi yang masih kecil dan imut, yang belum mengerti asam garam kehidupan, dianggap menjijikkan oleh kebanyakan orang. Kita harus menyayanginya, menjaga kehormatannya dan membiarkiannya hidup dengan tidak membunuh lalu mengkonsumsinya. Babi itu lucu, dia berwarna pink. Babi itu disebutkan di ayat-ayat suci beberapa agama, sedang belum tentu hewan lain ikut disebutkan.




Babi adalah simbol ketaatan manusia



1. Ketaatan manusia kepada Tuhan.

Dalam agama islam, babi diharamkan dalam 4 ayat dalam Al Quran, yakni Al-Baqoroh : 173, Al-Maidah : 3, Al-An'am : 145 dan An-Nahl : 115.

“Diharamkan bagimu (memakan): daging bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah.”  (Al-Maidah: 3)

Maka, salah satu Indikator ketaatan manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dengan tidak membunuh lalu memakan daging babi -- diluar konteks "keadaan darurat"--. 1,2 Milyar muslim di semesta ini yang mengaku taat maka sudah otomatis akan menjauhi dari mengkonsumsi babi dan membiarkannya hidup di alam liar.


Begitu pula dalam kitab saudara-saudara gue yang beragama yahudi dan kristiani (mohon koreksinya apabila gue salah)..

dikutip dari blog kebenaraniman

Dalam Kitab Ulangan 14: 8 dalam berbagai Versi Terjemahan Alkitab dalam Bahasa Indonesia:
14:8 Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tak boleh dimakan, bangkainya tak boleh disentuh. (Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari – LAI 1985)
14:8 Dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, tetapi tiada ia memamah biak, maka haramlah ia kepadamu, janganlah kamu makan dagingnya dan jangan menjamah bangkainya. (Indonesia Terjemahan Lama)
14:8 Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya. (Alkitab Terjemahan Baru – 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).

         Dari ketiga Terjemahan Diatas dapat kita lihat, bahwa dua diantaranya mengatakan binatang babi yang menjadi haram untuk dimakan manusia. Berarti, semua jenis babi tidak boleh dimakan, baik itu babi ternak, babi kampung dan babi hutan. Sedangkan yang satu mengatakan babi hutan saja yang haram. Umat Kristiani banyak yang berpatokan kepada terjemahan yang satu ini, yakni Alkitab yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia terjemahan tahun 1974. Sehingga banyak umat Kristen yang memakan Babi ternak dan Kampung yang dianggap halal oleh firman Tuhan. Namun kita lihat lagi, bahwa pada tahun 1985 Lembaga Alkitab Indonesia telah memperbaharui kembali (Revisi) terjemahan Alkitab, mengganti Babi Hutan dengan kata Babi. Sesungguhnya dari kedua terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia diatas (1974 dan 1985), tidak ada yang salah. Kedua-duanya adalah benar.

Alkitab Perjanjian Lama menurut terjemahan aslinya, yakni dalam bahasa Ibrani di kitab Ulangan 14:8, 
ואת־החזיר כי־מפריס פרסה הוא ולא גרה טמא הוא לכם מבשׂרם לא תאכלו ובנבלתם לא תגעו׃

Kata Babi yang ditulis dalam bahasa Ibrani, dalam hal ini yang telah diberi tanda dengan warna biru, adalah חזיר dibaca dengan  khaz-eer'. Yang berarti dalam bahasa Inggris adalah Hog yang artinya adalah Babi. Baik itu babi hutan (Boar) maupun babi (swine). Jadi jelas sekali Alkitab mengatakan bahwa Babi adalah binatang yang tidak boleh dimakan oleh manusia (Haram).

Indikator ketaatan manusia ada banyak sekali. Apabila ketaatan manusia dalam bentuk menjauhi konsumsi babi sudah bisa terwujud, maka manusia bisa melakukan ketaatan lain seperti Soalat berjamaah tepat waktu, membayar zakat, beristighfar dan lain-lain dalam waktu bersamaan.






2. Loyalitas manusia kepada Kebebasan

Sebagai contoh adalah Komunitas Taring Babi. Komunitas ini sangat loyal terhadap bentuk kebebasan dan memerangi ketertindasan dan ketidakadilan di negeri Indonesia. Dikopi dari Fanspage Taring Babi


Taring Babi adalah komunitas independen, juga dikenal sebagai marjinal, Afra (Anti Fasis, Anti Rasis), dan Tempe Quality. Mike, salah satu pendiri marjinal mengatakan bahwa salah satu tujuan utama mereka adalah untuk memerangi diskriminasi dari segala jenis dengan mengungkapkan diskriminasi sehari-hari terhadap punk. "Karena kami telah tato dan tindikan, orang, dan terutama media, label kita untuk mencoba untuk mengabaikan pesan kita. Punk bukan merupakan pernyataan fashion. Ini adalah cara hidup yang tentang menjadi independen dan menentang ketidakadilan. " Marjinal telah gelisah dengan musik dan seni di pinggiran Jakarta selama hampir sepuluh tahun. Sebagai sebuah komunitas, mereka berkomitmen untuk berjuang untuk kesetaraan dan keadilan dan sering bergabung dengan pasukan band lokal, media kolektif, dan organisasi pekerja untuk membangun kegiatan dan kampanye yang inklusif dan kreatif. pangkalan mereka juga berfungsi sebagai distro mana mereka menjual tshirts, lencana, pin, dan album mereka telah membuat, serta sebuah studio cetak.


Contoh lain adalah komunitas Pasukan Babi Neraka. 


Pasukan Babi Neraka adalah komunitas yang berkaitan dengan band yang dibentuk oleh vokalis Stephanus Adjie ini. Di dalamnya berkumpul orang – orang yang punya kepentingan dengan Down For Life, mulai dari para penggemar hingga para personilnya sendiri. Komunitas ini sangat mudah ditemui di kawasan Kartopuran, di sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai sebuah toko merchandise musik rock yang bernama Belukar Rockshop. Khusus untuk para penggemar, Pasukan Babi Neraka merupakan salah satu yang terbesar di Solo. (sumber : http://lysthano.com)

Down For Life juga memiliki sebuah lagu dengan judul yang sama dengan nama komunitasnya tersebut.



Lirik Lagu "Pasukan Babi Neraka"


gemuruh badai bertalu
kilat menyambar
curah surga basahi dunia

pasukan babi neraka
korbankan raga sukma

derap tegap langkah
guncangkan tanah
tanpa henti terjang laga bara

kami membawa api
kami tak kan akan mati
kami menjunjung janji
untuk relakan diri

palangan darah menunggu
deru amarah
tundukkan enam enam enam

pasukan babi neraka
bakarlah surga
pasukan babi neraka
kuasai dunia

demi kuasa yang esa
kendali udara air api tanah
kami hamba suci setia
kami pasukan babi neraka







3. Ketaatan manusia kepada Uang.

Siapa lagi kalau bukan Babi Ngepet. Sebuah stigma masyarakat tentang kekayaan yang mengakibatkan segalanya instan, bisa menjadi dukun palsu, pelihara tuyul, artis dadakan, ajang pencarian bakat atau menjadi babi ngepet. Tentu saja Babi Ngepet adalah bentuk penghambaan dan ketaatan manusia kepada uang yang sekaligus membuat pandangan masyarakat terhadap babi semakin menakutkan.


sumber : kabarbaguskangagus.blogspot.com

Tulisan ini adalah bentuk kekecewaan gue terhadap stigma masyarakat tentang babi. Babi harus disayangi, dan dilindungi hak-haknya. Gue yakin tahun 2039 akan berdiri Komnas Perlindungan Babi.

Ayo sayangi Babi, jangan biarkan mereka dibunuh dan dimakan, lindungi babi sampai pada suatu hari dimana manusia mencapai ketaatan yang tinggi kepada Tuhan mereka sehingga tidak ada satupun Babi yang dimakan, kemudian pasar perdagangan babi berubah menjadi pasar Halal Global.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari perkara yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian dan bersukurlah kepada Allah jika kalian benar-benar beribadah hanya kepada-Nya .” (QS. Al-Baqarah: 172)