Merajut Titik Temu

Saya meminjam frase ini dari seorang sahabat baik Triana Winni --Dialah segenggam bara yang tidak mungkin padam--

from : www.hdwallsource.com

.
.

Hari itu saya ingin menyambung silaturahmi denga sahabat lama, yang dulu bergerak pada ketertarikan yang sama tentang pergerakan mahasiswa. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena inspirasinya dan kebetulan semester ini saya berhasil mendapat mata kuliah Kajian Agraria. Dan beliaulah yang memperkenalkan saya tentang dunia pergerakan, terlebih lagi tentang masalah reforma agraria.

Saya sadar memang masalah mengenai agraria ini seperti tidak berujung, karena ketika kita bertanya kepada siapa kita bisa berharap jawabannya adalah kepada rumput yang bergoyang (Eko, 2013)

Dan memang kuliah utama saya sebagai Ekonomi Syariah yang bertujuan memberi keadilan masyarakat luas merasakan Maqashid Syariah sangat bisa dikaitkan dengan seabrek polemik dalam masalah agraria ini.

Beliapun mengajak saya untuk menghadiri diskusi dengan pakar yang telah melalui 6 zaman berbeda, seorang Soekarnois yang dalam 83 tahun umurnya masih semangat meneriakkan keadilan bagi rakyat. Dialah Gunawan Wiradi.


---

Sabtu pagi.

Jadwal hari ini tersusun dengan rapi

1. Jalan-jalan ke bukit dengan Divisi Incomer, Inovasia
2. Menghadiri diskusi "Masalah-masalah Kebangsaan dan Agraria, oleh Gunawan Wiradi"
3. Check peralatan shoting Short Movie Reborn
4. Nonton Konser Nyanyian Raya di Net TV


kita mulai



 1.  Climb the Limit


Saya begitu tertarik dengan alam. Karena alam selalu punya rahasia yang hanya bisa dinikmati oleh orang yang mau dan mampu melihatnya. Memang memeluk hawa dingin kemudian menghirupnya akan menjadi sebuah rasa syukur yang teramat dalam.

Hari sabtu lalu saya dan teman-teman pendanaan ingin melepas penat sejenak. Saya, Kak icha, Kak ichad, dan Kak Rizal --yang rela gowes Ciputat-Bogor dari jam 3 pagi--.

Bertemu kawanan teman lama (baca: Monyet), menapaki bebatuan seskali tanah licin, dan diakhiri memanjat tebing dengan kemiringan 89 derajat diatas puluhan meter pijakan terbawah kota ini.

Polusi tidak menghalangimu, hai tuan Awan


Seeing is Believing


Setelah melalui perjalanan ini, kamipun menapak turun kemudian sedikit melepas lelah dengan berbincang masalah "Mencari Nafkah" untuk LSM tercinta Inovasia. Kami memiliki ide Liar dan kebuasan tindakan



 2.  Diskusi tentang Agraria

Sepulang dari bukit, saya berhenti sejenak untuk berpijak di rumah dan membersihkan diri hingga siap melanjutkan perjalanan ke tempat diskusi berlangsung di Sayogyo Institute, Malabar no. 22. Tempat Kak Winni mengajak saya untuk bertemu langsung dengan seorang tokoh besar, Pak Gunawan Wiradi

Dari situ, mata saya yang semula bagai tertutup tirai, dan... blar! akhirnya tebuka. Mengerti mengenai sebuah konsepsi bahasa dan pemikiran yang mengandung unsur kepentingan yang berujung sangatlah pelik bagi bangsa ini. Tentang perjuangan yang harus dialami, tentang politik pemikiran yang begitu susah dimengerti.

Saya baru tahu bahwa kata sakti Soekarno "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah" adalah tersingkat sebagai "Jali Merah", bukan"Jas Merah" --yang agar ada anggapan Soekarno adalah bagian dari PKI--.

Yang membuat merinding adalah ketika Pak Gunawan Wiradi Menyanyikan Lagu Reforma Agraria. Kemudian beliau juga mengutip Indonesia Stanza 3 yang mengandung cita-cita reforma agraria yang belum terwujud.


Dengan pak Gunawan Wiradi



 3.  Checking Movie Equipment

Pukul 15.30 saya sampai di tempat persewaan Kamera. Sewakamerabogor namanya. Bertemu dengan owner --Mas Heri-- yang first impression sangat menarik dan memiliki wawasan film dan fotografi cukup luas.

Terlebih lagi selain kami memiliki kecintaan yang sama dibidang filmografi dan fotografi, Mas Heri ini juga aktif bergerak di LSM pemberdayaan Masyarakat. Wow.

Semoga sajalah Short Movie kami keluar sebagai juara pertama.

 4.  Nyanyian Raya

Malam ini ditutup dengan gema dan riuh antusias alam raya dalam Konser Nyanyian Raya Iwan Fals. Walau hanya melihat dari televisi, sosok inspirasi ini tidak akan tenggelam oleh waktu, dan tetap akan abadi bersama keberanian.